Saturday, October 20, 2012

Hotman Paris Hutapea

Nama Lengkap : Hotman Paris Hutapea
Alias : No Alias
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Laguboti, Sumatera utara
Tanggal Lahir : Jumat, 20 Oktober 1950
Zodiac : Balance

Warga Negara : Indonesia

Istri : Agustianne Sinta Dame Marbun

BIOGRAFI

Hotman Paris Hutapea lahir di sebuah desa kecil di Tapanuli Utara. Meski berasal dari keluarga yang cukup, namun kehidupannya semasa kecil terbilang sederhana. Karena sejak kecil, kedua orangtuanya telah membiasakan kehidupan yang disiplin dan serba teratur. Bahkan sang ayah selalu mengajari anak-anaknya bagaimana hidup dengan menghargai uang dan tak pernah memanjakan.

Menjadi seorang pengacara sukses seperti sekarang ini, sebelumnya tak pernah ada di dalam bayangannya. Apalagi bisa dibilang menjadi selebritis yang dikenal seantero negeri ini, bahkan sampai ke luar negeri. Tetapi inilah Hotman Paris Hutapea, seorang pengacara nyentrik yang saat ini punya nama di Indonesia. Gayanya yang ceplas ceplos dan suaranya yang lantang membuat dirinya banyak dikenal orang. Tetapi banyak yang memuji, ada pula yang membencinya.

Seringnya ia membela artis yang sedang bermasalah, sering dicap oleh orang sebagai pengacara yang cari popularitas dan mencari uang semata. Meski begitu, semua cibiran yang dialamatkan kepadanya tidak menyurutkan ia untuk tetap membela kaum artis dari masalah.

PENDIDIKAN
  •     S-1 (sarjana Hukum) Fakultas Hukum, Universitas parahyangan, Bandung, 1981
  •     S-2 (Magister Ilmu Hukum) Univeristy of Technoology, Sydney, Australia, 1990
  •     S-2 (Master Ilmu Hukum) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
  •     S-3 (Doktor) Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, 2011

KARIR
  •     OC Kaligis & Associates Law Firm
  •     Nasution Lubis Hadiputranto Law Firm (1982)
  •     Free Hill Hollingdale & Page, Sidney (1987-1998)
  •     Founder Hotman Paris Hutapea & Partners (1999)
  •     Asosiasi Konsultan Hukum Pasar Modal (Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal / HKHPM)
  •     Dijuluki sebagai “Raja Pailit” dan pengacara selebritis Indonesia.

Wednesday, September 26, 2012

Hary Tanoesoedibjo

Nama Lengkap : Hary Tanoesoedibjo
Alias : Hary Tanoe
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Surabaya, Indonesia
Tanggal Lahir : 26 September 1965
Warga Negara : Indonesia

Istri : Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Anak : Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, Warren Haryputra Tanoesoedibjo

BIOGRAFI

Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha dari Indonesia. Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera Global Mediacom dan Bhakti Investama. 

Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di berbagai perguruan tinggi.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Harry menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar.

Karirnya tidak hanya berhenti sampai disitu, dia bahkan menjabat sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan KONI. Beliau melakoni semua itu dengan kemampuannya yang sangat besar. Hary memang terkenal giat dan terampil. Selain itu kecerdasannya mampu membawanya menjadi jajaran orang penting di Indonesia. Kemampuan manajemen nya yang bagus membuatnya mampu menjalankan perannya di berbagai perusahaan yang dia miliki sehingga semua perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terorganisir.

Dari berbagai perusahaan yang beliau miliki beliau berhasil menjadi milioner yang layak diperhitungkan dan dipandang oleh kalangan pebisnis lain. Untuk itulah beliau sering dihadirkan sebagai pembicara untuk berbagai seminar untuk menyalurkan kemampuannya kepada pebisnis Indonesia yang lain. Dalam pencapaian kesuksesannya, dia memiliki empat kunci. Yakni, fokus dengan tujuan, berdoa, membangun karakter yang baik, dan disiplin untuk komitmen.

Pada Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diperiksa oleh KPK sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak Sidoarjo, dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan Bhakti Investama, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Namun, Hary menegaskan bahwa perusahaannya tidak terlibat. Menurutnya, tersangka James dan Tommy tidak berkaitan dengan PT Bhakti Investama, apalagi dirinya.


PENDIDIKAN
  •     Bachelor of Commerce (Honours), Carleton University, Ottawa-Kanada (1988)
  •     Master of Business Administration, Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989)

KARIR
  •     Pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk.
  •     Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk
  •     Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
  •     Presiden Direktur PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
  •     Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk,
  •     Komisaris Indovision
  •     Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)

PENGHARGAAN
  •     Peringkat ke-22 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2011.
  •     Unpredictable Newsmaker 2011 dari media portal Rakyat Merdeka Online(RMOL)

SOCIAL MEDIA
  • Twitter: @HaryTanoe
  • Facebook: Hary Tanoesoedibjo

Thursday, September 6, 2012

Puan Maharani

Nama Lengkap : Puan Maharani
Alias : Puan
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Kamis, 6 September 1973
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

Suami : Happy Hapsoro
Ayah : Taufiq Kiemas
Ibu : Megawati Soekarnoputri

BIOGRAFI

Puan Maharani adalah ketua frkasi PDI Perjuangan di DPR RI periode 2009-2014. Terlahir dalam keluarga politisi membuat ia sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Kakeknya, Soekarno, proklamator Republik Indonesia, serta ibunya Megawati Soekarnoputri, Presiden RI kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Kini, ia semakin mantap terjun ke panggung politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno.

Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maharani, sebagai penerusnya kepada publik.

Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat dalam proses politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang menangani pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun menurutnya posisinya itu hanya sebagai observer.

Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan anak ketiga Megawati Soekarnoputri, atau anak pertama Megawati dari suaminya Taufiq Kiemas. Terlahir dalam keluarga politisi membuat Puan sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik.

Hal tersebut memang tidak terlalu mengherankan, karena saat ibunya, Megawati, menjadi Presiden RI pada periode 2001-2004, ia selalu berada di samping ibunya, baik saat melakukan kunjungan resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Sehingga tanpa disadari, aktivitas itu telah memperkenalkan Puan Maharani ke panggung politik.
Dengan mendampingi sang bunda, Puan semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada masyarakat politisi.

Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari Happy Hapsoro ini pun beberapa kali pernah dipercaya sang ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian belajar banyak mendekati 'wong cilik'.

Nama besar orang tua memang tidak mungkin dipisahkan dari keberhasilan Puan di kancah politik nasional. Namun, Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa dirinya mampu dan layak menjadi politisi handal sekaligus jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab tanpa melihat faktor dari nama besar kedua orang tuanya.

Terlepas dari urusan gender, Puan sebenarnya menginginkan PDIP diisi dengan orang-orang yang kompeten dan mempunyai integritas tinggi. Ia percaya PDIP bisa terus berkembang jika dikelola orang-orang profesional yang memiliki kesamaan visi, misi, dan ideologi.

PENDIDIKAN

    Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia.

KARIR

    Ketua DPP PDI Perjuangan Politik dan Hubungan Antarlembaga (2010-2015)
    Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRRI (periode 2009-2014)
    Anggota DPR RI, Anggota Komisi VI (periode 2009-2014)
    Anggota BKSAP/Badan Kerjasama Antarparlemen (periode 2009-2014)
    Anggota Panja Komisi VI Bidang Investasi dan UKM (2009)

Friday, August 17, 2012

Dahlan Iskan

Nama Lengkap : Dahlan Iskan
Alias : Pak Dis
Agama : Islam
Tempat Lahir : Magetan, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Jumat, 17 Agustus 1951
Zodiac : Leo
Hobby : Olahraga
Warga Negara : Indonesia

Anak : Azrul Ananda
Istri : Nafsiah Sabri

BIOGRAFI

Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu dibawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar.

Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat.

Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).

Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.

Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV.

Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta.

Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan.

Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok.

Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi   di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.

Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti.


KARIR
  •     2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara
  •     2009, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara
  •     2009, Dahlan sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
  •     2002, Mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya
  •     1982, Pimpinan surat kabar Jawa Pos
  •     1976, Wartawan majalah Tempo. 

PENGHARGAAN

  •     Penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementerian paling berpengaruh selama tahun 2011
  •     “Inspiring Leader” Award dari harian Seputar Indonesia (Koran Sindo)
  •     Soegeng Sarjadi Award

SOCIAL MEDIA
dahlaniskan.wordpress.com
Dahlanis.com

Friday, July 20, 2012

Venna Melinda

Nama Lengkap : Venna Melinda
Alias : Venna
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Kamis, 20 Juli 1972
Zodiac : Cancer
Hobby : Senam


Suami : Ivan Fadilla Soedjoko
Anak : Verrell Bramasta, Athalla Naufal

BIOGRAFI

Venna Melinda lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 20 Juli 1972. Dia adalah seorang model dan artis yang sekarang menjadi seorang politikus. Venna mengawali karir di ranah entertainment dengan manjadi salah satu pemeran dalam film Catatan Si Boy II. Venna mengikuti ajang pemilihan abang None Jakarta pada tahun 1993. Pada tahun 1994, dia kemudian mengikuti ajang Pemilihan Putri Indonesia dan akhirnya keluar sebagai pemenang.

Setelah menjadi Putri Indonesia tahun 1994, karier Venna terus menanjak. Dia pun kembali ke dunia akting dan Multivision Plus mengorbitkannya lewat sinetron Bella Vista 1 dan Bella Vista 2. Sinetron lain yang pernah yang pernah ia bintangi antara lain: Bulan Bukan Perawan, Opera Jakarta, Tersanjung 5 dan Maha Pengasih.

Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Venna meluncurkan buku yang berjudul Venna Melinda's Guide To Good Living. Buku ini mengisahkan keputusannya untuk mengambil langkah kehidupan yang seperti dijalaninya saat ini.

Pada tanggal 15 September 2004. Venna membuat perusahaan recordingnya sendiri yang dia beri label VM (Venna Melinda) Record. Berdirinya perusahaan ini bersamaan dengan album solo yang juga dirilis oleh Venna. Dalam pembuatan album solonya tersebut, Venna mengeluarkan kocek sendiri termasuk menjadi produser. Sebagai bukti keseriusannya, Venna menggandeng Dian Pramana Putra dan Pongki Singiku untuk membantu perwujudan album perdananya.

Di tahun 2009 Venna merambah dunia politik. Dia berhasil menjadi anggota DPR RI dari fraksi partai Demokrat. Sejak menjadi anggota Dewan, Venna aktif melakukan kunjungan sosial. Venna sempat mengunjungi daerah pembuangan sampah di Bantar Gebang untuk mendukung mereka yang kurang mampu di bidang pendidikan. Karir politik Venna makin mantap di awal 2010 saat dia dicalonkan menjadi bakal calon Bupati Blitar diusung oleh partai Demokrat dengan dukungan PKS, Golkar, dan PKB.

Sejak menjadi anggota Dewan, ibu dua anak ini aktif melakukan kunjungan sosial ke berbagai daerah yang membutuhkan perhatian. Seperti daerah pembuangan sampah di Bantar Gebang. Selain untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang kurang beruntung di kawasan itu, Venna juga memberikan dukungan pada anak-anak kurang mampu khususnya bidang pendidikan yang selama ini menjadi fokus utamanya.

Selain memperjuangkan pendidikan yang layak untuk anak-anak dari keluarga miskin, Venna menyoroti kebijakan pemerintah tentang Ujian Nasional. Maraknya kekerasan di sekolah pun tak lepas dari perhatiannya. Venna mengaku, saat memutuskan terjun ke dunia politik, dirinya tak pernah setengah-setengah.

Meski kerap disibukkan dengan jadwal rapat dan kunjungan ke berbagai daerah, istri dari Ivan Fadilla Soedjoko ini tak melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri. Venna mengaku, ia kerap diprotes anak-anaknya lantaran terlalu sibuk. Maka, ia tetap berusaha menyediakan waktu bagi kedua putranya yang kini mulai beranjak dewasa.


PENDIDIKAN
  •     Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta

KARIR

  •     Anggota DPR RI Komisi I Fraksi Demokrat
  •     Aktris
  •     Model

PENGHARGAAN

  •     Putri Indonesia 1994

SOCIAL MEDIA
www.twitter.com/vennamelinda

Sunday, July 1, 2012

Susno Duadji

Nama Lengkap : Susno Duadji
Alias : No Alias
Agama : Islam
Tempat Lahir : Pagar Alam, Sumatera Selatan
Tanggal Lahir : Kamis, 1 Juli 1954
Zodiac : Cancer
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI

Susno Duadji adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri). Dia mulai meniti karir di kepolisian sebagai perwira polisi lalu lintas. Karirnya makin menanjak setelah menjabat Wakapolres Yogyakarta. Kemudian naik menjadi Kapolres di Maluku Utara, Kapolres Madiun dan Kapolresta Malang.

Lalu suami dari Herawati ini ditarik ke Jakarta dan menjadi Kepala Bidang Penerapan Hukum Divisi Pembinaan Hukum di Mabes Polri. Dia pun dipercaya mewakili institusi Polri membentuk KPK pada tahun 2003. Saat menjabat Kepala Bidang Penerapan Hukum Divisi Pembinaan Hukum Polri itu dia memperoleh pangkat Kombes. Setelah itu, pada tahun 2004 ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga menjabat Wakil Ketua PPATK dan pangkatnya menjadi Inspektur Jenderal (Irjen).

Selama tiga tahun di PPATK, Susno lalu dilantik sebagai Kapolda Jawa Barat. Hingga pada 24 Oktober 2008, dia menduduki posisi strategis sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menggantikan Bambang Hendarso Danuri. Menurut Bambang, Susno adalah sosok yang memiliki memiliki integritas, konsisten keras, tegas dan tidak kompromis dengan pelaku kejahatan.

Nama Susno menjadi bahan pembicaraan masyarakat setelah kasus kriminalisasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Bibit dan Chandra), maupun kasus pembunuhan berencana yang didakwakan kepada Ketua KPK Antasari Azhar. Susno lah yang mempopulerkan istilah kasus polisi versus KPK sebagai buaya versus cicak.

Selain itu namanya juga tersangkut dalam kasus korupsi penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari dan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008. Susno terbukti menyalahgunakan kewenangannya saat menjabat Kabareskrim Mabes Polri untuk melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus Arowana dengan menerima hadiah sebesar Rp500 juta untuk mempercepat penyidikan kasus tersebut.

PENDIDIKAN

Pendidikan:

    Akabri Kepolisian (1977),
    PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian)
    Sespati Polri

Pelatihan:

    Senior Investigator of Crime Course (1988).
    Hostage Negotiation Course di Universitas Louisiana AS (2000).
    Studi Perbandingan Sistem Kriminal di Kuala Lumpur, Malaysia (2001).
    Studi Perbandingan Sistem Polisi di Seoul, Korea Selatan (2003).
    Training Anti Money Laundering Counterpart di Washington DC, AS.

KARIR

    Pama Polres Wonogiri tahun 1978
    Kabag Serse Polwil Banyumas tahun 1988
    Waka Polres Pemalang tahun 1989
    Waka Polresta Yogyakarta tahun 1990
    Kapolres Maluku Utara tahun 1995
    Kapolres Madiun tahun 1997
    Kapolres Malang tahun 1998
    Waka Polwitabes Surabaya tahun 1999
    Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri tahun 2001
    Kabid Kordilum Babinkum tahun 2001
    Kabid Rabkum Div Binkum Polri tahun 2001
    Kapolda Jawa Barat tahun 2008
    Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri

Friday, June 22, 2012

Farhat Abbas

Nama Lengkap : Farhat Abbas
Alias : No Alias
Agama : Islam
Tempat Lahir : Riau
Tanggal Lahir : Selasa, 22 Juni 1976
Zodiac : Cancer


Istri : Nia Daniaty

BIOGRAFI

Farhat Abbas, dikenal sebagai pengacara yang kerap menangani kasus yang dialami selebritis. Dia sendiri akhirnya menjadi terkenal layaknya selebritis juga.

Pernikahannya dengan penyanyi Nia Daniaty, juga menjadikan warna tersendiri bagi kehidupannya. Selain pria yang pernah menjadi calon legislatif lewat Partai Karya Peduli Bangsa (PDKB) itu, terkenal dengan sikap kontroversialnya yang kerap menghadapi masalah dengan sejumlah perempuan.

Farhat pernah diisukan telah menikahi perempuan bernama Ani Muryadi, yang berstatus sebagai seorang janda. Bahkan rumor menyebutkan Farhat telah menikahi perempuan itu pada 19 Mei 2005. Dari kasus asmara itu keduanya beralih pada persoalan tuntutan hutang-piutang.

Perempuan lain yang juga dikabarkan pernah dinikahi Farhat adalah artis sinetron Kumalasari. Lewat pengakuannya perempuan ini juga mengaku memiliki hubungan khusus dengan Farhat.

Ditambah lagi perempuan bernama Melani Sukmawati alias Lala, yang juga mengaku pernah dinikahinya. Konon Lala mengaku uang belanja yang diberikan Farhat seret diterimanya dan memaksanya menuntut di pengadilan.

Meski 'heboh' diberitakan keputusan kasus-kasus tuntunan 'para perempuan' itu akhirnya hilang seperti ditelan angin.

Rencananya dia ingin maju dalam pemilihan presiden 2014.  Didukung oleh Partai Pemuda Indonesia dan Gerakan Aku Indonesia, Farhat Abbas ingin mengedepankan beberapa visi dan misi yang sudah disiapkannya. Jika dirinya terpilih menjadi presiden pada pilpres nanti, Farhat akan melakukan perubahan besar-besaran di aspek pendidikan.

http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/f/farhat_abbas/

KARIR

  • Pengacara

SOCIAL MEDIA
http://www.farhatabbascenter.com/